Hari ini adalah hari libur tanggal 1 january 2013, ketika memasuki musim liburan tetapi tidak bisa pergi untuk berlibur.
Aku masih berkutat dengan pekerjaan yang harus dilakukan.hampir semua pekerjaan rumah tanggaku tercecer, aku belum sempat belanja dan kami nyaris kehabisan segala sesuatu.
Cucian menumpuk lebih tinggi dari permukaan keranjang dan meskipun aku memiliki standar kebersihan yang longgar, aku bisa mengatakan rumahku sangat berantakan apa lagi dengan tumpukan gosokan pakaian yang sebentar lagi bakal menyaingi tingginya gunung himalaya...hehehe...
Ada lagi yang lebih menguras tenaga dan pimiran sampai detik ini suamiku, belum selesai dengan pekerjaannya, closing oh closing.....
Semua itu dan kedua putriku sedang liburan sekolah, mereka sangat senang berada di Rumah dan berulang-ulang bertanya kepadaku kapan papa pulang dan bagaimana kami akan menggunakan hari libur mereka.
Mereka akan kecewa dengan rencanaku untuk hari ini, sama sekali tidak ada yang menyenangkan dari rencana itu tidak ada yang istimewa.tidak ada yang pantas untuk mengisi hari libur.
Pagi itu anak-anak bangun, semalam kami menghabiskan malam dikantor, menginap dikantor nemenin papanya kerja, pekerjaan yang tak kunjung selesai.
Aku pamit pulang ke Rumah dulu bersama anak-anak.
Kupanaskan mobil lalu kejalankan perlahan, menyusuri jalanan Parepare yang sangat lengang, bertolak belakang dengan semalam yang gegap gempita.hanya ada pemandangan yang mencolok mata, tumpukan sampah bertebaran di sepanjang jalan.ini hasil dari pesta semalam "sampah".
Sampai di Rumah, anak- anak meminta sarapan paginya seperti biasa. Tetapi kami kehabisan susu, roti, mentega. Mencari sarapan keluarpun belum ada yang berjualan. Jadi buntu bikin sarapan apa pagi ini. Aku mencari- cari dilemari pembeku, berharap menemulan sosis dan nugget. Tidak ada. Dan yang tersisa hanya mie instans dan telur, padahal ini makanan yang aku kurangi sebisa mungkin untuk anak- anak. Tapi nggak ada pilihan lain menu sarapannya hanya ada mie instans dan telur, makanan kurang sehat tetapi disukai anak- anak.
" maaf, pagi ini mama tidak bisa menawarkan sesuatu yang lebih baik dari ini, karena belum sempat belanja." kataku. Anak- anak santai saja menikmati sarapan kesukaannya.
Setelah sarapan aku mulai memasukan sebagian cucian kedalam mesin cuci dan duduk didepan aquarium, mandangin ikan- ikan oskarku yang baru aku beli menggantikan ikan- ikan lama yang pada mati.Ini adalah kepuasan sendiri buat aku.
Sambil menarik napas panjang, ku telepon suamiku mengingatkannya untuk sarapan pagi, aku tahu ia telah melewatkan malam yang sangat melelahkan." sabar yaa pah" itu yang bisa aku bilang dan semoga bisa sangat membantu.
Putri terkecilku, Amora, berjalan kearahku memasang wajah memelas dan merengek." kapan papa pulang, aku mau jalan- jalan, aku bosan di Rumah, katanya hari libur kenapa papa kerja terus. Omelan anak usia empat tahun.
" mama tahu ini hari libur, tetapi bukan hari libur buat papa juga mama, ada setumpuk pekerjaan yang harus diselesaikan."
" maukah mama bermain denganku?" katanya memohon.
" main masak- masakan atau temenin aku nonton?"
Aku menghela napas, aku tidak punya waktu bermain, rasanya badan ini lemas, cape mungkin karena semalam kurang tidur. Pengennya hanya tiduran saja.
Tetapi kemudian aku punya ide." kita nonton kaset aja sambil mama nyelesin tulisan mama sambil tiduran." akhirnya kami nonton beberapa kaset kesukaannya Barbie,Upin Upin dan Diva, nonton kartun di televisi sudah membuat Amora tersenyum senang.
Putri pertamaku, Amada, hanya tidur- tiduran sambil nonton, tidak bertanya dan menggangu adiknya sudah sangat membantu.
Biasanya ia aysik dengan leptopnya bermain games, ia suka membangun Rumah idaman, suka Coboy Junior, suka Girls Generations juga seneng menulis cerpen.
Sudah waktunya makan siang, kami masih bertahan didalam kamar nonton, bercanda, unyel- unyelan, belum pada mandi dan aku sendiri masih mencoba menyelesaikan tulisanku.
Pokonya hari ini, hari bebas mau ngapain.... Hehehe
Selama sisa sore, aku membersihkan Rumah, melipat pakaian, melihat anak- anak bisa akur , main bersama rasanya senang sekali.
Berharap suamiku, pekerjaannya segera selesai sehingga kami bisa berkumpul bersama menikmati liburan ini, pasti akan lebih menyenangkan walaupun hanya melewatkan liburan di Rumah.
Aku memandang wajah anak- anakku, penuh dengan kegembiraan, kegembiraan dengan kartun- kartunnya, dengan leptopnya, dengan Barbie dan alat- alat masakannya juga kertas - kertas lipatnya, bermain dengan imajinasinya.
Yang terpenting mereka hari ini saling menyayangi, maksudnya nggak berantem ..... Hehehe.
Dan aku bahagia.... Sangat bahagia....
" Kebahagiaan itu seperti polosnya anak-anak"
" Kebahagiaan adalah soal sikap bukan soal situasi".
" Hidup senang atau sedih hanya kita sendiri yang menciptakannya".
Anak-anakku telah mengingatkanku untuk mencari kebahagiaan dalam hal-hal kecil.
Nikmati hal-hal kecil, karena suatu hari kita mungkin menoleh kebelakang dan menyadari bahwa hal - hal kecil itu merupakan hal - hal yang besar.
Terimakasih, Amada, Amora Ramania, Mama menyayangi kalian.
Muaaachhh......:)
" K
Aku masih berkutat dengan pekerjaan yang harus dilakukan.hampir semua pekerjaan rumah tanggaku tercecer, aku belum sempat belanja dan kami nyaris kehabisan segala sesuatu.
Cucian menumpuk lebih tinggi dari permukaan keranjang dan meskipun aku memiliki standar kebersihan yang longgar, aku bisa mengatakan rumahku sangat berantakan apa lagi dengan tumpukan gosokan pakaian yang sebentar lagi bakal menyaingi tingginya gunung himalaya...hehehe...
Ada lagi yang lebih menguras tenaga dan pimiran sampai detik ini suamiku, belum selesai dengan pekerjaannya, closing oh closing.....
Semua itu dan kedua putriku sedang liburan sekolah, mereka sangat senang berada di Rumah dan berulang-ulang bertanya kepadaku kapan papa pulang dan bagaimana kami akan menggunakan hari libur mereka.
Mereka akan kecewa dengan rencanaku untuk hari ini, sama sekali tidak ada yang menyenangkan dari rencana itu tidak ada yang istimewa.tidak ada yang pantas untuk mengisi hari libur.
Pagi itu anak-anak bangun, semalam kami menghabiskan malam dikantor, menginap dikantor nemenin papanya kerja, pekerjaan yang tak kunjung selesai.
Aku pamit pulang ke Rumah dulu bersama anak-anak.
Kupanaskan mobil lalu kejalankan perlahan, menyusuri jalanan Parepare yang sangat lengang, bertolak belakang dengan semalam yang gegap gempita.hanya ada pemandangan yang mencolok mata, tumpukan sampah bertebaran di sepanjang jalan.ini hasil dari pesta semalam "sampah".
Sampai di Rumah, anak- anak meminta sarapan paginya seperti biasa. Tetapi kami kehabisan susu, roti, mentega. Mencari sarapan keluarpun belum ada yang berjualan. Jadi buntu bikin sarapan apa pagi ini. Aku mencari- cari dilemari pembeku, berharap menemulan sosis dan nugget. Tidak ada. Dan yang tersisa hanya mie instans dan telur, padahal ini makanan yang aku kurangi sebisa mungkin untuk anak- anak. Tapi nggak ada pilihan lain menu sarapannya hanya ada mie instans dan telur, makanan kurang sehat tetapi disukai anak- anak.
" maaf, pagi ini mama tidak bisa menawarkan sesuatu yang lebih baik dari ini, karena belum sempat belanja." kataku. Anak- anak santai saja menikmati sarapan kesukaannya.
Setelah sarapan aku mulai memasukan sebagian cucian kedalam mesin cuci dan duduk didepan aquarium, mandangin ikan- ikan oskarku yang baru aku beli menggantikan ikan- ikan lama yang pada mati.Ini adalah kepuasan sendiri buat aku.
Sambil menarik napas panjang, ku telepon suamiku mengingatkannya untuk sarapan pagi, aku tahu ia telah melewatkan malam yang sangat melelahkan." sabar yaa pah" itu yang bisa aku bilang dan semoga bisa sangat membantu.
Putri terkecilku, Amora, berjalan kearahku memasang wajah memelas dan merengek." kapan papa pulang, aku mau jalan- jalan, aku bosan di Rumah, katanya hari libur kenapa papa kerja terus. Omelan anak usia empat tahun.
" mama tahu ini hari libur, tetapi bukan hari libur buat papa juga mama, ada setumpuk pekerjaan yang harus diselesaikan."
" maukah mama bermain denganku?" katanya memohon.
" main masak- masakan atau temenin aku nonton?"
Aku menghela napas, aku tidak punya waktu bermain, rasanya badan ini lemas, cape mungkin karena semalam kurang tidur. Pengennya hanya tiduran saja.
Tetapi kemudian aku punya ide." kita nonton kaset aja sambil mama nyelesin tulisan mama sambil tiduran." akhirnya kami nonton beberapa kaset kesukaannya Barbie,Upin Upin dan Diva, nonton kartun di televisi sudah membuat Amora tersenyum senang.
Putri pertamaku, Amada, hanya tidur- tiduran sambil nonton, tidak bertanya dan menggangu adiknya sudah sangat membantu.
Biasanya ia aysik dengan leptopnya bermain games, ia suka membangun Rumah idaman, suka Coboy Junior, suka Girls Generations juga seneng menulis cerpen.
Sudah waktunya makan siang, kami masih bertahan didalam kamar nonton, bercanda, unyel- unyelan, belum pada mandi dan aku sendiri masih mencoba menyelesaikan tulisanku.
Pokonya hari ini, hari bebas mau ngapain.... Hehehe
Selama sisa sore, aku membersihkan Rumah, melipat pakaian, melihat anak- anak bisa akur , main bersama rasanya senang sekali.
Berharap suamiku, pekerjaannya segera selesai sehingga kami bisa berkumpul bersama menikmati liburan ini, pasti akan lebih menyenangkan walaupun hanya melewatkan liburan di Rumah.
Aku memandang wajah anak- anakku, penuh dengan kegembiraan, kegembiraan dengan kartun- kartunnya, dengan leptopnya, dengan Barbie dan alat- alat masakannya juga kertas - kertas lipatnya, bermain dengan imajinasinya.
Yang terpenting mereka hari ini saling menyayangi, maksudnya nggak berantem ..... Hehehe.
Dan aku bahagia.... Sangat bahagia....
" Kebahagiaan itu seperti polosnya anak-anak"
" Kebahagiaan adalah soal sikap bukan soal situasi".
" Hidup senang atau sedih hanya kita sendiri yang menciptakannya".
Anak-anakku telah mengingatkanku untuk mencari kebahagiaan dalam hal-hal kecil.
Nikmati hal-hal kecil, karena suatu hari kita mungkin menoleh kebelakang dan menyadari bahwa hal - hal kecil itu merupakan hal - hal yang besar.
Terimakasih, Amada, Amora Ramania, Mama menyayangi kalian.
Muaaachhh......:)
" K
Tidak ada komentar:
Posting Komentar